Wednesday, May 4, 2011

Mikologi Jamur Merang

Posted by Pendidik Blogging at 10:53 PM
Volvariella volvaceae


KLASIFIKASI
Domain            : Eukaryota - eukaryotes         
Kingdom          : Fungi  - T.L. Jahn & F.F. Jahn, 1949            
Subkingdom     : Dikarya - D.S. Hibbett et al., in D.S. Hibbett et al., 2007             
Phylum            : Basidiomycota -  H.C. Bold, 1957          
Subphylum       : Agaricomycotina  - Dowell, 2001            
Class               : Agaricomycetes™  - Dowell, 2001                   
Subclass          : Agaricomycetidae™  - Locquin, 1984                    
Order              : Agaricales™  - Underw., 1899                         
Family             : Pluteaceae                           
Genus             : Volvariella - Speg., 1899                            
Species           : Volvariella volvacea - Singer & Wasser, 1951
Synonim          : Volvaria volvacea,  Agaricus volvaceus, 
                         Amanita virgata, Vaginata virgata.

NAMA LOKAL
Jamur merang, fukurotake, paddy straw mushroom, nam rom, caogu.

DESKRIPSI
Kekhasan jamur ini ada pada penampakan morfologi volvanya atau tudung. Ketika muda bentuknya bulat makin besar semakin oval membentuk bulat telur. Warna krem ke abu-abuan. Setelah dewasa batangnya memanjang dan nampak tudungnya semakin membuka sampai menyerupai payung.  Merupakan jamur yang secara alami tumbuh di daerah iklim tropis  (Mubarok, 2009).
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang (Guntara, 2009).

REPRODUKSI
Reproduksi jamur ini terjadi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual yaitu dengan cara membentuk spora konidia. Reproduksi sesksual terjadi melalui perkawinan antara hifa yang berbeda jenis menghasilkan spora seksulal (spora generative), yaitu basidiospora.

NUTRISI DAN KHASIAT
Protein 26 – 30 %, Karbohidrat 45 – 50%, serat 9 – 12 % , kadar abu 9 – 13%. Jamur ini juga kaya akan vitamin C, B, mineral dan beberapa jenis asam amino (Mubarok, 2009).
Eritadenin pada jamur merang dikenal sebagai penawar racun. Kandungan pati, kalori dan kolesterol pada jamur merang rendah, senhingga bermanfaat sebagai obat pelangsing tubuh dan mencegah penyakit jntung. Kandungan asam folat cukup tinggi bermanfaat untuk penyakit anemia. Enzim tripsin yang dihasilkan membantu dalam proses pencernaan. Senyawa volvatoksin dan flammutoksin jamur merang berkasiat untuk memperkuat jantung (Hendriantomo, 2010)



BUDIDAYA
Media tanam berupa kompos yang dibuat dari bahan baku jerami padi, bekatul, kapur, bungkil kedelai dan pupuk kandang. Selain itu diperlukan kompos pelapis dari bahan kapas afkir, bekatul dan kapur.
Jerami dibasahi sampai jenuh kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain. Tumpuk dalam jaluran selama beberapa hari. Balik jika diperlukan. Biasanya setelah sekitar 2 minggu kompos telah siap.
Tahap selanjutnya lakukan pasteurisasi dengan uap panas / steam hingga mencapai temperatur 60 Celsius. Turunkan kembali suhu pada 30 celsius jika sudah mencukupi. Taburkan bibit pada kompos pelapis. Jaga suhu agar tetap stabil dan ruangan tetap lembab.
Pada hari ke 14 biasanya jamur sudah mulai tumbuh. Lakukan pengabutan ruangan dan penyiraman untuk menjaga kadar air. Panen bisa mulai dilakukan setelah jamur mencapai ukuran yang dikehendaki konsumen.


PEMASARAN

Jamur merang dipasarkan dalam bentuk segar di pasar tradisional. Sangat populer di masyarakat indonesia. Bahkan juga di negara negara asia tenggara dan timur. Rasa dan aromanya sangat enak. Biasa digunakan sebagai pelengkap masakan bakmi, cah, sayur sop dan lain-lain.




REFERENSI
Hendritomo, H.I. 2010. Jamur Konsumsi Berkhasiat Obat. Yogyakarta: Lily Publisher.

0 comments:

Post a Comment

 

Anggadi Trashbag Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review